Rabu, 12 Oktober 2011

Perkembangan Moral dan Perilaku

  • Lawrence Kohlberg, seorang profesor pendidikan dan psikologi sosial dari Universitas Harvard berdasarkan penelitiannya, menyatakan bahwa proses  perkembangan moral dan perilaku pada setiap manusia tidak pernah selesai, sejak dari dalam kandungan sampai akhir hayat.
  • Ada banyak teori tentang proses perkembangan moral dan perilaku tersebut. Teori-teori pada abad 19 tentang perilaku manusia (psikoanalisis) amat  dipengaruhi oleh pandangan positivisme yang mendasari fisika dan biologi, yaitu bahwa manusia sebagai makhluk biologis adalah sistem kompleks energi yang memelihara diri dalam hubungannya dengan dunia luar. Tujuan memelihara diri ini adalah untuk mempertahankan diri dan mempertahankan jenis menurut hukum evolusi. Pada periode ini dikenal Mazhab Italia, Morfologi Konstitusional: Mazhab Perancis, Morfologi Konstitusional di Jerman: Tipologi Kretschmer, Psikologi Konstitusional di Amerika Serikat: Teori W.H.Sheldon.
  •  Tetapi pada akhir abad 19, muncul teori-teori lain, yang dipengaruhi oleh sosiologi dan antropologi yang sangat berkembang pada saat itu. Sangat ditonjolkan dalam ilmu sosial bahwa manusia adalah terutama makhluk sosial ketimbang makhluk biologis. Jadi manusia itu adalah terlebih-lebih hasil masyarakat yang menjadi lingkungannya atau masyarakat dimana dia hidup. Pendekatan ini disebut psikologi sosial.  Alfred Alder, bapak  Individual Psychology mempergunakan pendekatan psikologi sosial dalam bahasannya tentang perkembangan moral dan perilaku seseorang. Menurutnya ada dua dorongan pokok di dalam diri manusia yang melatarbelakangi segala tingkah lakunya, yaitu dorongan keakuan dan dorongan kemasyarakatan. Dikemukakan bahwa konkretnya dorongan kemasyarakatan itu berbentuk koperasi, hubungan sosial, hubungan antar pribadi, hubungan dengan kelompok, dll. Dalam arti yang lebih luas dorongan kemasyarakatan ini merupakan dorongan untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat dan membantu masyarakat yangmenjadi lingkungan seseorang guna mencapai tujuan yang sempurna.
  •  Hal yang bersamaan dikemukakan Edwards Lee Thorndike, seorang penganut paham  psikologi behavior. Kalau Adler memakai istilah “dorongan masyarakat”, Thorndike menonjolkan kata “belajar” di dalam menjelaskan latar belakang tingkah laku seseorang, yang menurutnya merupakanterbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa dalam lingkungan seseorang yang disebutnya “stimulus” (S) dengan respons (R) yang diberikan terhadap stimulus tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar